Rabu, 23 Februari 2011

Filosofi Logo


BENTUK

Sebagai titik tolak diambil bentuk-bentuk geometris, karena bentuk-bentuk ini merupakan bentuk-bentuk yang dihadapi oleh setiap sarjana teknik, dari jurusan apapun, kecuali itu bentuk geometris adalah sederhana, tetapi jelas dan tegas sesuai dengan kepribadian PII.

Segi empat adalah bentuk basis (oreon) dari segala bentuk. Setiap bentuk senantiasa dapat dikembalikan kepada segi empat. Maka tidak heran apabila lahir suatu aliran baru ( dalam seni pahat, seni rupa, arsitektur ) yang disebut kubisme yang mengembalikan segala bentuk kepada bentuk-bentuk asalnya yaitu bentuk kubus-kubus.

Selanjutnya segi empat dapat juga dipandang sebagai bidang rata prisma atau piramida. Semuanya itu merupakan benda-benda yang dihadapi setiap sarjana teknik. Lingkaran, kecuali bentuk yang diturunkan dari segi empat, dapat juga dipandang sebagai bola atau kerucut yang juga merupakan benda-benda yang dihadapi setiap sarjana teknik. Bulatan dengan segi empat ditengahnya selanjutnya mempunyai arti yang dalam sekali. Kata “bulat” mengandung arti sesuatu yang telah dipertimbangkan dengan masak, seperti dalam perkataan “kebulatan tekad” sedangkan kata “persegi” mengandung arti sesuatu yang sempurna. Jadi, sebuah segi empat yang dilingkari oleh sebuah lingkaran, telah cukup melambangkan seorang insinyur dalam cara kerja dan berpikirnya.

Dengan menerapkan ilmu ( persegi ) dan disertai dengan perhitungan yang eksak dan pertimbangan yang masak ( bulatan ), terciptalah karya-karya yang besar. Bulatan ditengah yang sangat mencolok dan merupakan pusat perhatian setiap pengamat, menunjukkan inti kehidupan ( teken des levens ), yaitu sumber segala daya hidup, sehingga ia melambangkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maka kombinasi bentuk-bentuk yang sederhana di atas, dapat memancarkan arti yang besar sedangkan dengan kesederhanaan bentuk, masyarakat dengan mudah dapat mengenal lambang PII. Pengenalan adalah yang terpenting sedangkan pemahaman adalah soal yang kedua.

WARNA
Warna dasar diambil oranye, yaitu suatu warna yang diperoleh dari warna merah dan kuning, sehingga efeknya adalah lebih terang dari merah, tetapi lebih redup dari kuning. Di dalam ilmu warna, oranye terletak di daerah setengah terang, sedangkan putih terletak di daerah terang sekali, sehingga kombinasi oranye dengan putih pada lingkaran luar menghasilkan warna yang kontras tetapi tetapi tetap lembut. Untuk memberikan kontras kepada kedua kombinasi itu maka hitam yang terletak di daerah gelap adalah cocok sekali, sehingga secara keseluruhan, tercapailah kombinasi warna yang harmonis. Kecuali itu, warna kemerah-merahan yang dominan dengan mudah dapat dikenal dari jauh ( mencolok ). Dilihat dari arti warna-warna, maka putih berarti suci atau keluhuran budi atau semangat yang menyala-nyala atau juga dinamika. Kombinasi warna tersebut melambangkan dinamika PII dengan keluhuran budi dan penuh kepercayaan.
FILOSOFI
Jika ditinjau secara keseluruhan, maka kombinasi bentuk dan warna di atas mencapai keseimbangan yang harmonis ( balanced ), dan merupakan suatu komposisi bentuk dan warna yang seimbang, yang senantiasa dapat diletakkan di atas latar belakang dengan warna apapun tanpa mengurangi nilai dan artinya. Tafsiran kias dari hal ini ialah, bahwa PII berdiri teguh di atas kaki sendiri, berbakti untuk kemajuan Bangsa dan Negara melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak terpengaruh oleh sesuatu aliran politik kecuali politik negara yang berdasarkan Pancasila

Kode Etik


KODE ETIK INSINYUR INDONESIA
“CATUR KARSA SAPTA DHARMA INSINYUR INDONESIA”
PERTAMA, PRINSIP-PRINSIP DASAR
  1. Mengutamakan keluhuran budi.
  2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
  3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
  4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.
KEDUA, TUJUH TUNTUNAN SIKAP
  1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
  2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
  3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
  4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
  5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
  6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
  7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.